7 Manfaat bunga kantan, bumbu masak orang Sarawak

Bunga kantan bumbu penyedap laksa Sarawak

Salah satu tetumbuhan paling banyak khasiat di Sarawak adalah asam Kantan (Bahasa Melayu). Orang-orang Iban Dayak Sarawak menyebutnya bunga asam kechala, sedangkan ibanic group di Kalimantan Barat menyebutnya asam Cekalak dan beberapa suku lain menyebutnya kecombrang.

Sebenarnya tak hanya bunganya saja yang bermanfaat tetapi juga batang, daun, hingga buahnya telah dimanfaatkan penduduk nusantara sejak lama untuk berbagai kebutuhan. Selain untuk rempah-rempah, juga diolah sebagai bahan obat-obatan.

Tumbuhan ini tak hanya endemic di tanah Borneo tetapi juga tumbuh di pulau sumatera, pulau Jawa, termasuk Malaysia dan beberapa kawasan asia lainnya.  

Kantan atau Kecombrang ini sejatinya adalah jenis tumbuhan rempah-rempah. Salah satu bagian tumbuhan ini yang paling banyak dimanfaatkan oleh masyarakat di nusantara adalah bunganya. Bunga kantan yang belum mekar atau masih menguncup sering digunakan sebagai bumbu untuk mencampur olahan makanan yang lezat. Demikian juga buah, biji, dan batangnya.

Tetapi tahukah Anda apa saja yang terkandung dalam tumbuhan ajaib Sarawak ini? Apa manfaatnya? Dan bagaimana mengolahnya menjadi rempah?  Dalam artikel berikut ini Sarawak Food mengungkapkan beberapa fakta menarik mengenai salah satu bumbu masakan popular di nusantara ini, manfaat tumbuhan kantan untuk kesehatan dan lain sebagainya.

bunga kantan yang belum mekar

Kantan di Nusantara disebut apa saja?

Supaya lebih gampang untuk Anda mengenal dan membandingkan tumbuhan kantan dari tipe tanaman rempah-rempah lainnya, maka sebaiknya Anda mengetahui nama lain tumbuhan Kecombrang ini di beberapa wilayah nusantara. Karena orang melayu Sarawak menyebutnya Kantan, tapi kaum Dayak Iban Sarawak mengatakan asam kechala.

Orang Aceh Gayo menyebutnya Terpuk. Tetapi secara umum orang Indonesia di Jawa Tengah dan Jawa Timur menyebutnya kecombrang, dan di beberapa tempat lain dipanggil Kincung. Di Jawa Barat disebutkan Honje, Di Bali disebutkan Bongkot, Kalimantan Selatan disebut asam patikala, asam tangkapa.

Orang Batak Karo mengatakan asam cekala, Kalimantan Timur disebut jaung, orang Medan mengatakan rias, Minangkabau menyebuutnya kincuang dan sambuan. Sebagian orang Melayu di Malaysia menyebutnya siantan, orang Thailand menyebutnya kaalaa, dan dengan bahasa Inggris disebutkan torch ginger.

Asam Kantan memiliki nama latin yakni Etlingera elatior, dan persamaan kata yang lain ialah Nicolaia elatior, Phaeomeria magnifica, Nicolaia speciosa, Phaeomeria speciosa, Alpinia elatior, Alpinia magnifica.

Sekarang setelah Anda ketahui nama lain dari tumbuhan Kantan atau Kecombrang, atau Cekala alias kechala.

Kuntum bunga Kantan benar-benar lezat ketika dipakai membuat lalapan yang dicocol dengan sambal, atau dibikin pecel.  Di Malaysia dan Singapura, kantan atau kincung menjadi elemen utama dalam meracik masakan laksa. Tetapi di Aceh Selatan Kantan diolah dengan gulai ikan limbek (ikan keli alias ikan lele).

Cukup banyak literatur telah membahas manfaat positif tumbuhan Kantan. Misalnya Wijekoon et al. [2011] menuliskan, laporan-laporan bahwa kandungan yang ada pada bunga kantan/kecombrang mengandung jat aktif anti-oksidan, antikanker dan antimikrobial yang kaya [Habsah et al., 2005; Chan et al., 2007, 2008; Wijekoon et al., 2010; Lachumy et al., 2010]."

Sementara peneliti yang lain, yaitu Lim [2014]  mengatakan “Ekstrak pucuk bunga juga menunjukkan aktivitas yang mempromosikan antitumor [Murakami et al. 2000]… Ekstrak etanol pucuk bunga E. elatior ada sitotoksik terhadap sel kanker serviks [Mackeen et al. 1997].”

Di Tanah Karo, asam Kantan menjadi bahan utama dari sayur asam Karo. Asam kantan digunakan untuk meredam bau amis ikan yang diolah untuk lauk. Masakan Batak yang terkenal, yaitu arsik ikan mas, selalu menggunakan asam kantan ini sebagai bumbunya.

Dikutip dari situs Data Komposisi Pangan Indonesia (DKPI) di ketahui bahwa tiap per 100 gr kecombrang fresh memiliki kandungan gizi, antara lain: 

  • Air: 90 gr
  • Kalori: 34 kkal
  • Protein: 0,9 gr
  • Lemak: 1,0 gr
  • Karbohidrat: 6,7 gr
  • Serat: 2,6 gr
  • Kalsium: 60 miligram
  • Fosfor: 16 mg
  • Zat besi: 1,0 miligram
  • Kalium: 650,6 miligram
  • Retinol (Vit. A): 0,0 mikrogram
  • Beta karoten: 0,0 mikrogram
  • Karoten total: 73 mikrogram
  • Thiamin (Vit. B1): 0,0 miligram
  • Riboflavin (Vit. B2): 0,02 miligram
  • Niacin (Vit. B3): 0,8 miligram
  • Vitamin C: 0,0 miligram

Tak hanya bunga kantan, buah, biji, pelepah dan batang kantan pun banyak manfaatnya 
 

Resep dan Manfaat Asam Kantan atau Kecombrang

1.    Kantan untuk Rempah-rempah dan pengawet makanan

Bunga kantan yang berwarna pink ini rasanya asam fresh. Dibikin sambal atau sebagai bumbu gulai ciri khas "Pengat" di Gayo atau masakan Karo Arsik. Bunga kantan segar benar-benar banyak manfaat. Bahkan juga sekarang konsentratnya menjadi pengawet makanan alami.

Riset terkait itu pernah dilakukan oleh Fakultas Pertanian, Kampus Jenderal Soedirman Purwokerto. Hasil riset menemikan bahwa rupanya konsentrat Terpuk dapat menjadi pengawet makanan alami. Beberapa makanan yang dapat diawetkan memakai konsentrat kecombrang salah satunya, tahu, bakso, siomay, mie basah, nughet dan ada banyak yang lain. Pengawet ini cukuplah aman untuk dimakan karena dibuat berbahan alami.

Tak hanya buahnya yang bisa digunakan sebaga rempah-rempah, tetapi bunga dan bijinya dapat digunakan sebagai sayur. Sayur ini warna merah muda, bila batangnya telah tua, ia akan menyerupai tanaman jahe, tumbuh tegak dan berumpun banyak. Rimpangnya tampak tebal warna krem dan saat masih terbilang muda berwarna merah jambu. Sayur bunga kantan memiliki tekstur halus dan fresh.

Pokoknya, pada masakan nusantara, kantan kerap dijadikan bahan kombinasi dan penyedap masakan. Jika di Jawa Barat jadi lalapan atau direbus dan dicocol pada sambal. Maka di wilayah Banyumas, kantan atau kecombrang dikukus untuk jadi pecal. Di Medan pula untuk material dasar utama sayur asam Karo. Di Singapura dan di Malaysia, termasuk Sarawak Kantan dijadikan bahan untuk racikan bumbu laksa. Kalau tak percaya, cobalah datang ke Kota Kuching, dan pesan seporsi laksa Sarawak yang menjadi ikon sarawak food dan juga kuching food. Laksa Sarawak yang memiliki rasa khas sambal berisi racingan kantan memang dikenal sebagai Kuching best food di Sarawak.

Cara membuat pengawet makanan dari Kantan atau kecombrang;

Awalnya asam kantan dikeringkan dengan kabinet dryer bersuhu 50 derajat celcius sepanjang 20 jam, kemudian dilaksanakan penggilingan dan analisis. Konsentrat kecombrang yang telah dikeringkan jadi bubuk kecombrang warna merah muda dan siap dipakai sebagai pengawet makanan yang aman dimakan.

2.         Asam Kantan atasi bau badan (deodorant alami)

Bila dikonsumsi fresh daun kantan menghilangkan bau badan. Langkah ini sangat baik untuk tutup berbau keringat yang apek. Ini karena bunga honje memiliki kandungan minyak atsiri, saponin, dan flavoinoida. Maka dari itu, kantan bisa kita jadikan deodoran alami.

Selain bunganya, tangkai honje memiliki faedah tertentu. Tangkai kantan bisa digunakan sebagai sabun dengan 2 langkah yakni menggosokannya langsung tangkai semu kantan ke badan dan muka atau mungkin dengan mememarkan pelepah daun kantan sampai keluar busa yang wangi yang bisa langsung dipakai sebagai sabun. 

3.    Pelepah Kantan untuk bahan anyaman dan material dasar kertas

Pelepah honje yang bersatu jadi tangkai semu pada jaman dulu dipakai sebagai bahan anyam-anyaman yakni sesudah diproses dengan pengeringan dan perendaman sepanjang sekian hari dan berulang-kali tangkai semu bisa juga dipakai untuk material dasar kertas yang bagus.

4.    Daun dan buah kantan untuk menuba ikan

Pada jaman dahulu, nenek moyang kita di nusantara ini menggunakan daun dan buah Kantan atau kecombrang yang berwarna kuning untuk menuba ikan di sungai. Hal itu karena di batang dan buah kantan kantan yang sudah berwarna kuning mengandung toksin. Caranya adalah ambil daun dan buah asam kantan sesuai dengan lebar sungai, semakin sungai kecil semakin sedikit bahan digunakan. Lalu tumbuk daun dan buah kantan/kecombrang tadi lalu direndamkan ke sungai yang mengalir. Maka ikan-ikan dalam sungai itu akan mabuk dan muncul kepermukaan.

5.    Kantan anti-oksidan untuk kurangi penumpukan radikal bebas

Kantan atau kecombrang juga memiliki kandungan senyawa alkaloid, saponin, tanin, fenolik, flavonoid, triterpenoid, steroid dan glikosida yang berperanan sebagai antimikroba dan anti-oksidan. Antimikroba ialah bahan yang dapat menahan perkembangan bakteri kapang dan khamir pada makanan. Vitamin C yang terdapat di dalam kantan/kecombrang berguna juga sebagai anti-oksidan untuk kurangi penumpukan radikal bebas, menetralkan toksin dan membuat perlindungan penyakit genetik.

6.    Minyak Biji Kantan penganti minyak tanah

Tumbuhan kantan atau Kecombrang pernah diteliti oleh tim periset dari Institute Teknologi Bandung (ITB). Mereka meneliti kandungan yang terdapat dari biji buah asam kantan. Ternyata minyak hasil ekstrak dari biji atau kulit Kantan memiliki kandungan biokerosin warna merah.

Tes laboratorium yang sudah dilakukan membuktikan bahwa minyak kantan lebih condong dekati karakter biokerosin yakni berwatakistik seperti minyak tanah. Saat para peneliti melakukan tes pada lampu cempor yang memakai minyak kantan, ternyata kualitas bakarnya lebih bagus daripada minyak tanah. Jadi dapat disimpulkan bahwa minyak kantan mempunyai potensi alternatif pengganti minyak tanah yang mulai lanka saat ini. 

7.         Asam kantan adalah obat tradisional untuk berbagai macam penyakit

Tumbuhan kantan bisa dipakai sebagai obat untuk penyakit yang terkait dengan kulit, penyakit campak salah satunya. Dari rimpangnya untuk beberapa arang manfaatkan untuk mendapat warna kuning. Di Malaysia, bunga kantan direbus dan air rebusannya dijadikan obat sakit telinga.

Sisi daun kantan memiliki kandungan senyawa polyfenol yang tinggi yang berguna untuk menyembuhkan disentri. Disamping itu, kantan kaya vitamin, mineral dan anti-oksidan. Bahkan juga kandungan anti-oksidan di daunnya lebih tinggi dibanding di bunga dan rimpangnya. Daun kantan dapat dipakai sebagai pembersih luka.

Di nusantara saat sebelum beberapa obat kekinian dikenali, masyarakat memakai tumbuhan kantan sebagai salah satunya ramuan obat tradisional. Karenanya di periode saat ini, peninggalan nenek moyang kita dari masa lampau yang satu ini janganlah sampai dilupakan.

Selainnya dapat mengirit uang untuk ongkos penyembuhan di rumah sakit, juga dengan obat alami dari kantan atau kecombrang akan kurangi efek yang ditimbulkan oleh obat berbahan kimia yang kita konsumsi selama ini.

Selamat menikmati....

Next Post Previous Post